HALO

Selamat Datang Di Blog Saya!

Jumat, 15 Mei 2020

Strategic Vision AccorHotels

Accor - Wikipedia
Pada bulan Juli 2016, AccorHotels akhirnya mengakuisisi jaringan Fairmont Raffles Hotels International (FRHI) yang terdiri dari Fairmont, Raffles dan Swissotel, dimana masuk kategory Luxury hotel, dengan nilai hampir $3 milyar. dengan cara tersebut Accorhotel sudah memasuki salah satu pionir utama dari bisnis hotel dengan kelas menengah-atas yang memiliki potensi besar di seluruh segmen pasar perhotelan. Hal ini akan membuka potensi perkembangan di market luxury upscale secara signifikan.
Lalu Accor membuat istilah Augmented Hospitality yang berbunyi "a refined vision of hospitality and the tailor-made services we can provide to a community of customers made up of guests and locals alike." memiliki arti "visi keramahtamahan dan layanan yang dibuat khusus yang dapat kami berikan kepada komunitas pelanggan yang terdiri dari tamu dan penduduk lokal." dimana selain berjalan di bisnis hotel, Accor juga berjalan di bisnis-bisnis hospitality lain seperti platform booking hotel, event management, catering, perusahaan outsourcing (John Paul, Outsourcing Concierge) dan lain lain.

Menurut saya, bisa dikatakan perubahan tersebut merupakan perubahan misi, bukan visi karena visi cenderung memiliki sifat permanen dan berwujud seperti cita-cita dalam jangka panjang. Sedangkan misi umumnya akan berubah jika misi yang direncanakan dianggap gagal untuk mewujudkan visi atau cita-cita suatu perusahaan. (sumber : https://jojonomic.com/blog/visi-dan-misi/)
Perubahan tersebut bisa terjadi dikarenakan perubahan zaman yang berbeda. Dimana di dalam perubahan tersebut banyak faktor-faktor yang berkembang seperti kebutuhan, teknologi, ekonomi, dan lain lain. Dengan berubahnya visi bisa jadi dapat memberikan dampak yang lebih dari visi sebelumnya dan mendapatkan potensi pasar yang baru.


Bermacam Model Manajemen Stratejik

a) SWOT Analysis
SWOT Analysis (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) adalah analisis yang berdasarkan pada suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal (Strengths dan Weakness) dan eksternal (Opportunities dan Threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi perusahaan atau bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut pada kondisi dan situasi yang ada saat ini.
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal sebuah perusahaan, hal-hal yang dapat dikontrol dan dapat berubah (Structure, Value, Resources). sedangkan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi perusahaan atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada dan melindungi dari ancaman, tetapi tidak dapat mengubahnya (Nature, Societal, Task, Industry Analysis).
Manajemen Stratejik ini untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam suatu perusahaan (internal). Perusahaan yang menggunakan analisis SWOT untuk menilai situasi mereka saat ini dan menentukan strategi untuk bergerak maju, namun disarankan untuk menggunakannya secara berkala, tiap 6-12 bulan.

b) PEST Analysis
PEST Analysis (Political, Economy, Social, Technology) adalah analisis atau alat perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi dampak dari faktor-faktor Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi terhadap suatu perusahaan.

  • Faktor Political : Faktor politik mencakup isu-isu global, undang-undang dan peraturan yang mungkin berefek pada perusahaan. Seperti kebijakan pemerintah, kebijakan daerah, kebijakan perdagangan, dll. 
  • Faktor Economy : Faktor ekonomi berkaitan dengan daya beli masyarakat, iklim usaha maupun biaya operasional perusahaan. Seperti situasi ekonomi dalam dan luar negeri, pajak, inflasi, upah kerja suku bunga, suku bunga bank, nilai tukar mata uang, dll. 
  • Faktor Social : Faktor sosial mencakup semua faktor yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat/pelanggan, demogarfi dan budaya. sepertipertambahan jumlah penduduk, distribusi penduduk menurut umur, kesehatan masyarakat, keamanan, perubahan gaya hidup dan tren konsumsi, dll. 
  • Faktor Technology : Faktor teknologi mencakup otomasi dan komunikasi yang mempengaruhi kegaitan opersaional bisnis. Seperti internet, mobile phone, otomasi, inovasi, akses ke teknologi, lisensi dan hak paten, manufaktur, komunikasi global, perkembangan teknologi, dll.

Manajemen stratejik ini untuk mengidentifikasi kekuatan eksternal yang mana yang mungkin dapat mempengaruhi bisnis. PEST berguna dalam memahami gambaran menyeluruh lingkungan bisnis beroperasi dan kesempatan ataupu ancaman yang ada disekitarnya. Sehingga kesempatan yang ada dapat diambil serta dapat mngurangi resiko atau ancaman.

c) Porter's 5 Forces
Porter's 5 Forces adalah model yang mengidentifikasi dan menganalisis 5 kekuatan kompetitif yang membentuk suatu perusahaan dan membantu menentukan kelemahan dan kekuatan perusahaan. Analisis ini biasanya digunakan untuk mengetahui di mana posisi sebuah perusahaan apakah berada pada posisi yang sulit ataupun pada posisi puncak. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya, mengantisipasi kelemahan, dan menghindarkan perusahan dalam mengambil keputusan yang salah.
ada 5 "kekuatan" yang dikemukakan oleh porter yaitu :
1. Threat of a new entrants : Perusahaan yang mencoba memasuki pasar di tempat suatu perusahaan bersaing (Pesaing). Produk atau jasa yang dijual mungkin sama dengan apa yang perusahaan lain jual.
2. Threat of substitute products or services : Pesaing yang menjual produk merupakan pengganti untuk produk yang dijual suatu perusahaan. Mungkin pesaing menggunakan teknologi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan yang sama.
3. Bargaining power of suppliers : Jika ada banyak supplier maka perusahaan dapat memilih harga yang tepat dari banyaknya supplier.
4. Bargaining power of buyers : Perusahaan harus mengetahui seberapa besar purchasing power dari para pelanggannya agar mendapatkan pasar yang pas dengan apa yang dijualnya.
5. Competitive Rivalry : Perusahaan harus membuat personalitas sendiri agar bisa memunculkan bahwa perusahaan dialah yang berbeda dengan yang lain (differensiasi).
Manajemen stratejik ini untuk merumuskan strategi bersaing. Persaingan dalam suatu industri terus- menerus menekan tingkat hasil pengembalian modal yang ditanamkan (rate of return on invested capital) menuju tingkat hasil pengembalian dasar yang bersaing,

d) Ansoff Matrix
Ansoff Matrix - Wikipedia
1. Market Development
Perusahaan harus melakukan riset pasar untuk menemukan segmen pasar yang dituju aga menemukan pasar potensial yang baru. Ketika suati bisnis memasuki pasar baru, ia perlu menyadari perbedaan potensial yang ia miliki di banding dengan yang lain, dimana membutuhkan model bisnis yang baru pula.
2. Diversification
Perusahaan memanfaatkan produk dan pengetahuan pasar yang ada saat ini untuk mengembangkan produk ke pasar baru (bisa dibilang eksperimen).
3. Market Penetration
Perusahaan berusaha meningkatkan produk mereka dan akan mengarahkan strategi pemasaran mereka untuk mendorong costumer saat ini untuk membeli lebih banyak. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong costumer beralih dari produk pesaing atau mendorong costumer potensial untuk melakukan pembelian.
4. Product Development
Perusahaan dapat meluncurkan jenis varian baru dari produk yang telah ada atau produk yang benar-benar baru, namun disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini. Bisa jadi produk tersebut bertujuan untuk melengkapi produk yang sudah ada.
Manajemen stratejik ini berguna untuk perusahaan yang ingin melihat dan membandingkan pasar dengan produk yang mereka punya. Ansoff dapat digunakan untuk mencari terobosan atau inovasi baru dalam mengembangkan produk yang sesuai dengan keadaan pasar saat ini.

e) Porter Generic Strategy
porter.jpg
1. Differrentiation
Perusahaan didorong untuk dapat menemukan keunikan atau ciri khas tersendiri dalam pasar yang ia tempati. Biasanya ditujukan kepada konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga. Banyaknya fitur, flesibilitas, dan hal lainnya yang sulit ditiru pesaing merupakan contoh dari diferensiasi.
2. Cost Leadership
Perusahaan diusahakan untuk menekankan upaya memproduksi produk standar dengan biaya per unit yang sangat rendah. Biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh terhadap harga. Perusahaan yang menggunaka strategi ini dapat bertahan dalam persaingan harga bahkan menjadi pemimpin pasar dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi dalam efisiensi dan kefektifan biaya.
3. Cost Focus and Differentiation Focus
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Istilah Cost Focus dan Differentiation Focus bisa sedikit membingungkan karena hal itu bisa dimaknai sebagai Sebuah Fokus Terhadap Biaya atau Sebuah Fokus Terhadap Diferensiasi. Cost Focus bermakna penekanan kepada minimalisasi biaya dalam sebuah pasar terfokus, dan Differentiation Focus bermakna menciptakan perbedaan strategis dalam sebuah pasar yang terfokus.
Manajemen Stratejik ini Digunakan pada saat perusahaan sedang mencari kemana fokus perusahaan ini tertuju.

Kamis, 14 Mei 2020

Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan yang harus Dipahami para Pekerjanya

a) Setiap perusahaan pastinya memiliki visi, misi dan tujuan yang berbeda-beda, baik untuk jangka waktu yang pendek, maupun untuk jangka waktu yang panjang. Hal tersebut merupakan sebuah tolak ukur untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan suatu perusahaan, sehingga dalam praktiknya, perusahaan memiliki dasar dalam membuat kebijakan dan aturan untuk kepentingan perusahaan maupun karyawan. Karyawan atau orang dalam perusahaan tersebut harus memahami apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut, artinya visi, misi dan tujuan dapat menjadi pedoman bagi karyawan agar bekerja sesuai sasaran dan tidak salah melangkah.

b) Untuk menyampaikan visi, misi dan tujuan biasanya perusahaan mempunyai aturan sendiri. Misalnya di Grand Mercure Bandung Setiabudi setiap staffnya wajib mengikuti program Heartist, yaitu layaknya bahasa dan culture yang disematkan ke seluruh hotel yang termasuk dalam Accorhotel grup. Heartist mempunyai maksud "It’s about leading with your heart. It’s using your creativity, innovation and empowerment to heart-warm, spotlight and genuinely connect with the guest" (sumber : https://ryanestis.com/performance/what-it-means-to-be-a-heartist-the-accorhotels-journey/) Tujuan Heartist adalah membuat para tamu merasa diterima dan merasa seperti milik mereka.

Rabu, 18 Maret 2020

Accorhotels dan FRHI

Image result for accor hotel list
Pada bulan Juli 2016, AccorHotels akhirnya mengakuisisi jaringan Fairmont Raffles Hotels International (FRHI) yang terdiri dari Fairmont, Raffles dan Swissotel dengan nilai hampir $3 milyar. Ini adalah analisis lingkungan internal yang saya dapati setelah AccorHotels mengakuisisi jaringan Fairmont Raffles Hotels International (FRHI) :
-Strengh
Dengan mengakuisisi FHRI Accorhotel dapat mencapai upscale luxury yang luas, yang sebelumnya hanya mempunyai 1 brand yaitu Sofitel.
-Weakness
Walaupun nilai investasi bertambah $3 Milyar untuk mengakuisisi FHRI, namun angka tersebut termasuk sangat besar untuk asset yang dikeluarkan, terlebih brand lain yang sudah mempunyai banyak brand luxury yang sudah lama beroperasional.
-Opportunity
Membuat pengalaman baru bagi tamu Accorhotel. Pertumbuhan bisnis di daerah FRHI berada dapat meningkat jumlah tamu di bagian FRHI berada (Amerika Utara)
-Threat

Chain hotel lain yangn mempunyain brand luxury. Bergabungnya Marriot dan Starwood pada 2018 menjadi ancaman bagi AccoHotels untuk mengupgrade sektor luxury brandnya.

Menurut saya, dengan Accorhotel mengakuisisi FRHI yang sudah berpengalaman dalam memasarkan hotel-hotel mewah, Accorhotel yang sudah dikenal dengan salah satu pionir utama dari bisnis hotel dengan kelas menengah-atas memiliki potensi besar di seluruh segmen pasar perhotelan. Ini akan membuka potensi perkembangan di market luxury upscale secara signifikan, mengingat sebelumnya Accorhotel hanya mempunyai 1 brand luxury, Sofitel. 

Porter's 5 Forces

Porter's 5 Forces adalah model yang mengidentifikasi dan menganalisis 5 kekuatan kompetitif yang membentuk suatu perusahaan dan membantu menentukan kelemahan dan kekuatan perusahaan. Analisis ini biasanya digunakan untuk mengetahui di mana posisi sebuah perusahaan apakah berada pada posisi yang sulit ataupun pada posisi puncak. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan kekuatannya, mengantisipasi kelemahan, dan menghindarkan perusahan dalam mengambil keputusan yang salah.

ada 5 "kekuatan" yang dikemukakan oleh porter yaitu :
1. Threat of a new entrants : Perusahaan yang mencoba memasuki pasar di tempat suatu perusahaan bersaing (Pesaing). Produk atau jasa yang dijual mungkin sama dengan apa yang perusahaan lain jual.
2. Threat of substitute products or services : Pesaing yang menjual produk merupakan pengganti untuk produk yang dijual suatu perusahaan. Mungkin pesaing menggunakan teknologi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan yang sama.
3. Bargaining power of suppliers : Jika ada banyak supplier maka perusahaan dapat memilih harga yang tepat dari banyaknya supplier.
4. Bargaining power of buyers : Perusahaan harus mengetahui seberapa besar purchasing power dari para pelanggannya agar mendapatkan pasar yang pas dengan apa yang dijualnya.
5. Competitive Rivalry : Perusahaan harus membuat personalitas sendiri agar bisa memunculkan bahwa perusahaan dialah yang berbeda dengan yang lain (differensiasi).

Alat untuk Scanning Environment

a) SWOT Analysis (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) adalah analisis yang berdasarkan pada suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal (Strengths dan Weakness) dan eksternal (Opportunities dan Threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi perusahaan atau bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut pada kondisi dan situasi yang ada saat ini.

Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal sebuah perusahaan, hal-hal yang dapat dikontrol dan dapat berubah (Structure, Value, Resources). sedangkan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi perusahaan atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada dan melindungi dari ancaman, tetapi tidak dapat mengubahnya (Nature, Societal, Task, Industry Analysis).


b) PEST Analysis (Political, Economy, Social, Technology) adalah analisis atau alat perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi dampak dari faktor-faktor Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi terhadap suatu perusahaan.

Faktor Political : Faktor politik  mencakup isu-isu global, undang-undang dan peraturan yang mungkin berefek pada perusahaan. Seperti kebijakan pemerintah, kebijakan daerah, kebijakan perdagangan, dll.

Faktor Economy : Faktor ekonomi berkaitan dengan daya beli masyarakat, iklim usaha maupun biaya operasional perusahaan. Seperti situasi ekonomi dalam dan luar negeri, pajak, inflasi, upah kerja suku bunga, suku bunga bank, nilai tukar mata uang, dll.

Faktor Social : Faktor sosial mencakup semua faktor yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat/pelanggan, demogarfi dan budaya. sepertipertambahan jumlah penduduk, distribusi penduduk menurut umur, kesehatan masyarakat, keamanan, perubahan gaya hidup dan  tren konsumsi, dll.

Faktor Technology : Faktor teknologi mencakup otomasi dan komunikasi yang mempengaruhi kegaitan opersaional bisnis. Seperti internet, mobile phone, otomasi, inovasi, akses ke teknologi, lisensi dan hak paten, manufaktur, komunikasi global, perkembangan teknologi, dll.

Manfaat Strategic Management bagi Perusahaan

Manajemen Strategis menurut Wheelen & Hunger adalah “Strategic Management is that a set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation”, dan jika diterjemahkan secara bebas maka Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut saya manajemen strategis sangat penting agar perusahaan dapat menghadapi ancaman atau perubahan yang akan datang. Perubahan disini yaitu perubahan situasi dari lingkup internal dan eksternal, bisa berubah secara drastis atau hanya berubah sedikit. Sosok Manajer lah yang harus bisa menanggapi setiap perubahan tersebut dan memutuskan apa yang harus dilakukan. Dalam proses manajemen strategik inilah manager dapat lebih baik dalam berhadapan dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah

Manajemen strategis juga dapat membedakan seberapa baik suatu perusahaan dalam pencapaian kinerjanya. Menurut Wheelen & Hunger kinerja adalah hasil akhir dari suatu aktivitas. Untuk menilai kinerja suatu perusahaan tergantung pada bagian perusahaan yang dinilai dan tujuan yang akan dicapai perusahaan tersebut. Jadi, kinerja suatu perusahaan bisa dilihat dari sejauh mana perusahaan mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.